Sabtu, 21 April 2012

Gara-Gara Futsal, Puluhan Siswa SD Tawuran

Gara-Gara Futsal, Puluhan Siswa SD Tawuran

Jum'at, 20 April 2012 14:35 wib
PALU - Tawuran pelajar kembali terjadi di Kota Palu, Sulawesi Tengah, siang tadi. Tawuran kali ini tidak melibatkan warga dari dua kampung, mahasiswa, atau pelajar sekolah menengah, melainkan siswa sekolah dasar (SD).

Puluhan murid SD dari dua sekolah berbeda terlibat tawuran di taman Gedung Olahraga (Gor) di Jalan Muhammad Hatta, Jumat (20/4/2012) siang. Siswa dari dua desa saling serang menggunakan kayu dan bambu.

Tidak hanya pria, para siswi juga ikut saling kejar sehingga suasana taman Gor pun menjadi ramai. Ironisnya, tak satu pun polisi yang datang melerai meski lokasi tawuran berada di depan kantor Mapolres Palu. Para siswa baru berhenti tawuran setelah sejumlah wartawan turun meliput.

Para siswa langsung berhamburan dan melarikan diri karena menduga wartawan adalah polisi.

Sekuriti salah satu SD ikut turun tangan dan mengamankan murid-murid sekolahnya yang ikut tawuran.

Pihak sekolah membenarkan puluhan muridnya terlibat tawuran. Wakil kepala sekolah mengatakan tawuran terjadi di luar pengawasan guru karena terjadi di luar jam sekolah. Tawuran sudah terjadi dua kali.

“Ini jelas masalah serius, kami setiap jam sekolah ada pembinaan, tapi kalau sudah di luar jam sekolah begini susah. Harapan kami, setiap anak yang selesai harusnya dijemput orangtua,” kata wakil kepala sekolah.

Menurutnya, setiap pekan, pihak sekolah sudah memberikan pendidikan karakter. Dengan kasus ini, dia berjanji akan memperketat pengawasan.

“Minimal kita buat bagaimana anak-anak sadar, jangan sampai terlibat perkelahian pelajar dan sebagainya. Kami akan undang orangtuanya,” ucapnya.

(Indra Yosvidar/Sindo TV/ton)
Sumber: http://news.okezone.com/read/2012/04/20/340/615283/gara-gara-futsal-puluhan-siswa-sd-tawuran


Komentar saya:
Ini sebenernya agak membuat saya bingung.  Tadinya saya pikir pertandingan olahraga dapat menjadi solusi dari maraknya tawuran di kalangan pelajar di Indonesia, tetapi faktanya kok berbeda ya? Mungkin hal ini dikarenakan kurang ditanamkannya dasar2 sportifitas berolahraga oleh para pelatih mereka.

Menurut saya justru momen ini harus dimanfaatkan oleh para guru dan orangtua untuk memberikan pendampingan bahwa dalam dunia atlet, kalah atau menang adalah hal yang harus dipertanggungjawabkan. Di film2 kartun dan komik (contohnya Captain Tsubasa) kan banyak contoh bahwa sebuah kekalahan harus dibalas dengan tambahan intensitas latihan diri. Lagi, sekarang di MNC TV kan ada sinetron "Tendangan Si Maman" (mohon maaf kalo salah, abis ngga pernah nonton sinetron sih). Dari acara itu pasti ada hal positif yang bisa dipelajari kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar