Kamis, 23 Agustus 2012

Belajar (lagi) Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia, sebuah topik yg cukup menarik untuk diperbincangkan. Pertama, karena saat ini kita sudah jauh dari era Sumpah Pemuda 1928. Kedua, karena saat ini kita sudah masuk ke era Globalisasi. Jadi, eksistensi dan penggunaan BI secara nyata dihadapkan pada berbagai tantangan.

Hal aktual tentang topik ini adalah ternyata nilai rata2 Ujian Nasional untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia akhir2 ini lebih kecil dibanding nilai rata2 mata pelajaran Bahasa Inggris, dan kecenderungan-nya semakin bertambah "parah" dari tahun ke tahun. Tulisan Pak Agus menyebut "Nilai Rata-Rata UN Bahasa Indonesia = 7,97. Nilai Rata-Rata UN Bahasa Inggris = 8,20". Menurut Pak Sholeh ada beberapa alasan bersifat teknis yg menyebabkan keadaan ini.

Di tulisan ini, saya ingin membeberkan beberapa buku (referensi) yg bisa melengkapi buku pelajaran yg dipakai di sekolah. Judul2 ini saya dapatkan dari bagian komentar dari Tulisan Ibu Guru BI di Kompasiana. Berikut ini adalah referensi yg saya maksud:
  • Kamus Besar Bahasa Indonesia. Selain edisi cetak, ada juga edisi KBBI jaringan. Namun dari komentar di tulisan Ibu Guru, katanya pembuatan KBBI itu kurang ter-standar.
  • Pedoman Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Sewaktu saya sekolah dahulu, ini adalah buku yg wajib dimiliki oleh setiap siswa.
  • Buku tingkat lanjut: Tata Bahasa Indonesia Baru karangan Sutan Takdir Alisyahbana dan Tata Bahasa untuk SMA karangan Gorys Keraf.
Ada pula beberapa sumber referensi tentang peribahasa, namun penggunaan-nya agak rumit dan belum saya uji coba secara keseluruhan.

BTW, saat ini Kompasiana (situs blog keroyokan Indonesia) sedang mengadakan Lomba Menulis dengan tema "Bahasa dan Kita".  Hadiah-nya cukup menarik: 5 juta rupiah untuk juara pertama! Saya sendiri masih bingung ingin menulis apa. Saat ini dari pantauan saya, sudah terdapat kurang-lebih 16 x 13 tulisan, dengan kata lain baru terdapat 208 tulisan. Ayo segera daftar dan ramai-kan lomba ini.

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar