Kamis, 26 Juli 2012

Top Priority vs Balance

Hari ini saya merasa ada baiknya jika seseorang memahami istilah ini sedini mungkin, sekurang-kurang-nya sejak menginjak usia SMP lah (entahlah, remaja SMP sekarang sudah siap mencerna istilah ini atau belum...). Istilah yang saya maksud ya seperti yg ada di judul post ini: Top Priority, atau dalam bahasa indonesia: Prioritas Utama.

Banyak motivator yg mengatakan, manajemen prioritas merupakan salah satu kunci dalam meraih kesuksesan. Saya masih ingat motivasi dari Pak Mario Teguh. Tiap manusia memiliki sumber daya yg sama, yakni hidup 24 jam tiap harinya. Yg membedakan antara orang yg sukses dan yg tidak adalah bagaimana ia memanfaatkan 24 jam itu. (kesindir sendiri jadinya...)

pri·o·ri·tas n yg didahulukan dan diutamakan daripada yg lain: pembicaraan mengenai undang-undang antikorupsi diberi -- di parlemen; mem·pri·o·ri·tas·kan v mendahulukan atau mengutamakan sesuatu dp yg lain
-- Kamus Besar Bahasa Indonesia
Bagaimana membawa konsep ini ke lingkungan pendidikan? Anda bisa, bahkan harus melakukan interpretasi (pemaknaan) sendiri. Mengapa demikian? Karena prioritas tiap orang itu berbeda untuk tiap individu. Ada yg memprioritaskan jabatan, kekayaan, keluarga, kesehatan, pendidikan, atau hal lainnya. Demikian pula untuk hal2 yg kecil. Untuk pelajar sendiri, ada banyak pilihan. Nilai akademik, agama, hobi olahraga, dan lain sebagainya. Walaupun alangkah baiknya ini semua dilakukan dengan kadar berimbang, tetapi tetap saja pada kenyataannya sadar-atau-tak sadar kita akan selalu diminta untuk memutuskan pilihan2 dalam hidup kita.

Memang, masa muda adalah masa yg masih lekat dengan dunia "bermain-main". Tetapi hal yg serius selalu dapat dilakukan dengan cara yg menyenangkan. Sebut saja Stand Up Comedy yg digunakan untuk menyindir permasalahan sosial di masyarakat Barat. Dan masih banyak contoh lainnya di luar sana, you name it...

Akhirnya, saya perlu kembali mengaitkan Top Priority dengan Passion. Saya menyebutnya sebagai Panggilan Hidup, di mana ini sudah menjadi nature (bakat alami) kita yang unique. Dari pengamatan saya selama ini, semakin cepat seseorang menemukan passion-nya, semakin baik kualitas orang tersebut dalam memahami arti kehidupan-nya sehari-hari.

Semoga bermanfaat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar