Minggu, 20 Mei 2012

Budaya Apresiatif

Saya sebenarnya salah satu pengguna internet yang cukup sering mengunduh MP3, video YouTube dan E-book berbahasa asing secara ilegal (belakangan mulai jarang juga sih, karena alasan koneksi internet rumahan yang lambat, dan mencoba belajar untuk lebih menghargai hasil karya orang lain sih). Tetapi dalam tulisan ini saya mengajak dan sekaligus menginformasikan bahwa sudah mulai berkembang di Indonesia situs-situs berbayar yang legal.

Langit Musik
Langit Musik adalah sebuah situs yang menyediakan lagu2 Indonesia untuk di-DL namun berbayar. Dan yang saya kaget, harga full sebuah lagu cukup terjangkau, yaitu 5.000 rupiah! (tetapi harga kaset/CD full album sekarang berapa yah?) Saya pribadi belum pernah mencoba sih, hanya berbagi info saja. Saya perkirakan, sistem DL-nya masih mengandalkan media handphone (MMS).

Nulis Buku
Nulis Buku adalah sebuah situs yang saya anggap bisa menggantikan budaya DL E-book ke arah yang lebih legal. Mengapa demikian? Karena situs ini menjembatani penulis buku dan pembaca secara langsung, tanpa melalui perantara editor atau penerbit tertentu. Memangnya ada yang salah dengan buku dari penerbit? Nggak ada yang salah sih, tetapi untuk jenis2 buku tertentu memang oleh pihak penerbit (setahu saya) bukan menjadi target bisnis mereka, sebut saja buku sains. Setahu saya, biasanya orang2 lari ke link download E-book gratisan karena, pertama tentu karena gratis, dan juga tidak ada edisi cetakan yang membahas tentang topik tersebut. Saya ambil contoh topik tentang 3G, WiFi, dan Wimax yang begitu teknis dan rumit. Meskipun harus "menikmati" buku dalam bahasa asing, tetapi kualitas isi dan juga akses kepadanya tersedia bebas di internet. Nah, dengan adanya situs semacam ini saya menganggap akan ada alternatif solusi terhadap masalah DL buku ilegal di Indonesia. Pun dari yang saya tahu, kualitas dari bukunya sendiri akan semakin baik seiring dengan waktu, terlebih lagi si pembeli buku dapat memberi kritikan yang dapat langsung diambil tindakan cepat dengan melakukan revisi pada buku yang dimaksud. "Dengan cepat" karena tiap buku akan dicetak bilamana ada permintaan dari pembeli (On Demand System), mungkin tidak perlu membuat film cetakan terlebih dahulu seperti pencetakan buku pada umumnya.

Sekali lagi, di sini saya ingin mengajak kita bangsa Indonesia untuk belajar melakukan Apresiasi Seni. Meskipun saya masih agak ragu dengan kemudahan dan keamanan sistem pembayaran online di Indonesia, tetapi semua ini saya nilai akan menuju ke arah yang positif. Semoga bermanfaat!

Update:
Saya menemukan situs Heal our Music, situs yang mengkampanyekan kegiatan2 anti pembajakan. Good job!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar