Selasa, 29 Mei 2012

Cerita Pasca UN 2011-2012

Ini 10 Siswa SMA dan SMK Peraih Nilai UN Tertinggi  

TEMPO.CO, Jakarta – Hasil ujian nasional tingkat SMA diumumkan Sabtu, 25 Mei 2012 dinihari tadi. Dari ribuan siswa yang mengikuti ujian, inilah sepuluh peraih nilai terbaik se-Indonesia.

Sepuluh siswa peraih nilai murni UN tertinggi tersebar antara lain di Provinsi Bali, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Dari tahun ke tahun, kata Nuh, peraih nilai tertinggi tak pernah jauh dari ketiga daerah tersebut.

Berikut ini daftar sepuluh siswa SMA peraih nilai UN tertinggi:
1. Triawati Octavia. Nilai UN murni mencapai 58,6. Sekolah di SMA Negeri 2 Kuningan, Jawa Barat.
2. Novi Wulandari. Nilai UN murni 58,5. Sekolah di SMA Negeri 2 Lamongan, Jawa Timur.
3. Kadek Devi Ari Frasiska. Nilai UN Murni 58,5. Sekolah di SMA Negeri 4 Denpasar, Bali.
4. Florencia Irena. Nilai UN Murni 58,45. Sekolah di SMA Santa Ursula, DKI Jakarta.
5. Anggi Arsandi Apriliyanto. Nilai UN Murni 58,45. Sekolah di SMA Negeri 2 Lamongan, Jawa Timur.
6. Bagas Widyatmaka. Nilai UN Murni 58,45. Sekolah di SMA Negeri 1 Ponorogo, Jawa Timur.
7. Fajrin Pradita Wina. Nilai UN Murni 58,45. Sekolah di SMA Negeri 1 Sidoarjo, Jawa Timur.
8. Doni Arif Gunawan. Nilai UN Murni 58,45. SMA Pasundan 1, Jawa Barat.
9. Putu Ayu Utami Prajawaty. Nilai UN Murni 58,3. SMA Negeri 1 Denpasar, Bali.
10. Bhirawa Praditya Bagaskara. Nilai UN Murni. SMA Negeri 4 Denpasar, Bali.

Berikut ini daftar sepuluh siswa SMK peraih nilai UN tertinggi:
1. Mutiarani. Nilai UN murni 29,6. Sekolah di SMKN 2 Semarang, Jawa Tengah.
2. Mifta Nurjanah. Nilai UN murni 29,6. Sekolah di SMK Mitar Batik, Tasikmalaya, Jawa Barat.
3. Roni Hadian Akbar. Nilai UN murni 29,6. Sekolah di SMKN 1 Katapang, Jawa Barat.
4. Neni Yuliantika. Nilai UN murni 29,4. Sekolah di SMKN 7 Bandung, Jawa Barat.
5. Erlyn Herlina Febrianty. Nilai UN murni 29,4. Sekolah di SMKN 1 Sukabumi, Jawa Barat.
6. Intan Permatasari. Nilai UN murni 29,4. Sekolah di SMKN 2 Tasikmalaya, Jawa Barat.
7. Dewi Astutik. Nilai UN murni 29,4. Sekolah di SMKN 1 Purwodadi, Jawa Tengah.
8. Erlita Dyah Utami. Nilai UN murni 29,4. Sekolah di SMKN 1 Purwodadi, Jawa Tengah.
9. Hanindia Hajjar Damayanti. Nilai UN murni 29,4. Sekolah di SMKN 1 Surabaya, Jawa Timur.
10. Annisa Ayuningtias. Nilai UN murni 29,40. Sekolah di SMK Kartika IV-1 Malang, Jawa Timur.

Sumber: Tempo
Selamat! Sebagai informasi tambahan, jumlah mata pelajaran untuk SMA adalah 6 MP (IPA: Matematika, B. Indonesia, B. Inggris, Kimia, Fisika, Biologi), sedangkan untuk SMK 3 MP (Matematika, B. Indonesia, B. Inggris). Yang banyak disorot oleh media adalah tidak satu pun ke-20 nama ini berasal dari DKI, dan baru belakangan issue ini dapat disangkal dengan hadirnya nama Florencia Irena dari SMA Santa Ursula, DKI Jakarta.

Saya sendiri mencoba untuk bertanya kembali, apa yang bisa disimpulkan dari ke-20 nama tersebut di atas? Menurut saya tidak banyak yang bisa disimpulkan. Karena ada data lain yang tidak kalah penting, yaitu persentase kelulusan tiap provinsi.



Kelulusan UN SMA 2012 Capai 99,5 Persen

05/25/2012 (All day)

Jakarta --- Sebanyak 1.517.125 peserta, atau 99,5 persen dari total keseluruhan peserta  Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Atas 2012 lulus. Kelulusan tersebut diperoleh setelah menggabungkan nilai UN murni dan nilai sekolah. Dengan demikian, sebanyak 0,5 persen, atau 7.579 siswa harus mengulang UN tahun depan, atau ikut program kesetaraan paket C.
“Tahun lalu yang tidak lulus 0,78 persen, tahun ini berkurang menjadi 0,50 persen, atau kalau jumlahnya 7.579 siswa,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, saat menggelar diskusi dengan media di Gedung Kemdikbud, Kamis (24/05).
Persentase kelulusan tahun ini jika dibandingkan dengan tahun lalu meningkat sebanyak 0,28 persen. Tahun lalu, persentase kelulusan baru 99,22 persen. Dari seluruh sekolah yang ikut ujian nasional, 87 persen di antaranya memiliki tingkat kelulusan 100 persen. Mendikbud menyatakan, masih ada empat sekolah yang tingkat kelulusannya nol persen.
Untuk sekolah-sekolah tersebut akan diberi intervensi khusus. “Itulah salah satu manfaat UN, kita bisa tahu tindakan seperti apa yang harus dilakukan jika ada sekolah yang memang benar-benar perlu dibantu,” katanya.
Dari hasil pemetaan nilai UN juga diketahui, tahun ini Nusa Tenggara Timur (NTT) masih memiliki persentase ketidaklulusan tertinggi yaitu 5,5 persen atau sebanyak 1.994 siswa, disusul Gorontalo 4,24 persen. “Dan untuk yang persentase kelulusan tertinggi berada di Jawa Timur, mengalahkan Bali yang dua tahun berturut-turut selalu tertinggi,” katanya.
Rata-rata nasional tahun ini adalah 7,8. Jika dilihat dari nilai UN murni, lanjut Mendikbud, kelulusan tahun ini adalah 96,7 persen, dan 3,3 persen tidak lulus. Ketidaklulusan tersebut disebabkan rata-rata yang kurang dari 5,5 dan atau ada satu atau lebih mata pelajaran yang nilainya kurang dari empat. (AR)

Sumber: Kemdiknas

Dan itulah data resmi yang dikeluarkan oleh Kemdiknas (sekarang lebih tepat bernama Kemdikbud). Saya cukup bangga dengan data ini, khususnya untuk para guru di wilayah Jawa Timur dan Bali. Terbukti dengan data ini, jarak antara ibukota negara dan daerah tidak menjamin kualitas pendidikan di daerah tersebut. Pun, tidak bisa juga dilakukan pukul rata bahwa siswa2 dan para guru di DKI kurang berkualitas. Pikiran positif saya mungkin para siswa lebih mengutamakan keseimbangan antara hard skill dan soft skill, sedangkan peraih UN tertinggi lebih fokus ke hard skill.

Selain itu, tentu saja di DKI kehidupan modern lebih mengganggu dibanding di daerah. Yang pasti, saya bukan pihak yang pas untuk memberikan komentar. Saya hanya berharap data ini dapat bermanfaat. Khususnya agar tahun depan, bisa lebih baik lagi hasilnya namun tanpa diiringi oleh tekanan yang begitu besar di kalangan peserta didik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar