Rabu, 13 Juni 2012

Internet di Indonesia

Kali ini saya kembali melakukan aksi Back to Basic, karena saya merasa punya kelebihan di bidang ini: Basic. Tulisan ini terinspirasi oleh penggunaan/penyalahgunaan Yahoo! Answers, pindahnya forum Kaskus, tulisan dari Om Pandji, juga tulisan Komunitas TIK Bandung. Sebenarnya sudah seberapa jauh sih perkembangan internet sampai hari ini di negeri kita ini?

Sebagai tulisan pembuka, saya pertama kali mengenal internet sekitar tahun 2000-an. Waktu itu Warnet menjadi suatu istilah yang tidak sepopuler saat ini. Saat itu jelas belum ada Twitter. Istilah Wartel masih cukup populer pada masa itu. Situs web masih begitu kaku dan statis karena belum ada CSS pada masa itu. Konten berbahasa indonesia juga masih bisa dihitung dengan jari. Bahkan, mesin pencari Google pun masih kalah populer dibanding Yahoo.

Lalu ketika saya sudah duduk di bangku kuliah, saya makin mengenal hebatnya internet. Salah satunya adalah Wikipedia. Secara akses pun sudah jauh lebih mudah. Belakangan saya mendengar pula Proyek Inherent (Internet for Higher Education, kalo nggak salah). Proyek ini merupakan proses menghubungkan Perguruan2 Tinggi Negeri se-Indonesia dengan jaringan kabel internet kecepatan tinggi (broadband).

Bagaimana dengan hari ini? Hari ini, khususnya bagi kalangan ekonomi menengah ke atas, akses internet ada di genggaman tangan. Smartphone dan tablet pc sudah menjadi mainan sehari2 mereka. Bersyukur SBY melalui Kemenkominfo punya perhatian terhadap akses internet ke seluruh pelosok Indonesia. Salah satunya dengan proyek Mobil-PLIK (Pusat Layanan Internet Kecamatan).

Bahasan lain yaitu tentang konten. Yang satu ini bisa dibilang masih memprihatinkan. Syukur2 saat ini makin banyak situs portal berita dalam bahasa indonesia yang terlahir. Namun saya pribadi suka bingung ketika sudah terhubung di internet. Apakah ini salah saya, atau kamu juga pernah memiliki pengalaman yang sama?

Saat ini tiap laptop sudah dilengkapi dengan Wifi. Di berbagai kafe ibu kota menyediakan layanan akses internet gratis. Tetapi apa yang mereke akses? Mungkin saya sedikit ... Paling2 akses situs jejaring sosial. Beda lagi dengan warnet. Hari ini sasaran warnet adalah pelajar sekolah dan mahasiswa. Memang internet di Indonesia sangat lekat dengan dunia pendidikan. Tapi ada satu ekses negatif: Game Online.

Apa maksud tulisan saya ini? Pesan yang ingin saya sampaikan adalah mari memanfaatkan dan membangun konten2 yang produktif, salah satunya dengan menulis blog. Juga sangat tertarik dengan yang diadakan oleh teman2 dari Bandung. Semoga bisa menular ke daerah2 lainnya.

Notes: saya akui, tulisan ini masih dalam kualitas rintisan. Harap Maklum!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar