Jumat, 01 Juni 2012

Prestasi Pelajar SD Kita

Langsung aja ke TKP:

Siswa SD di Ponorogo Cetak Prestasi Olimpiade Robot Internasional

Nasional | Jumat, 1 Juni 2012 09:36 WIB




Metrotvnews.com, Ponorogo: Pelajar Indonesia kembali mengukir prestasi di dunia robotik internasional. Kali ini torehan prestasi diukir siswa-siswa sebuah sekolah dasar (SD) di daerah, yakni SD Muhammadiyah Ponorogo, Jawa Timur. Tiga siswa sekolah itu menyabet empat medali dalam ajang International Islamic School Robotic Olympiade di Malaysia, baru-baru ini.
Riski Insan Manuaji, Muhammad Iqbal Riyanto, Muhammad Alghifari, Ahmad Alfin, dan Usama Alfin pantas disambut secara meriah oleh para guru dan teman-temannya di SD Muhammadiyah Ponorogo, Kamis kemarin. Dari lima siswa itu berhasil meraih tiga medali, yakni Muhammad Iqbal, Ahmad Alfin, dan Muhammad Alghifari.

Iqbal berhasil menyabet dua medali untuk posisi kedua lomba Robot Line Traker Analog dan Robot Maze Zolfing. Sementara Ahmad Alfin meraih posisi juara ketiga untuk kategori robot Line Traker Analog, dan Alghifari di posisi ketiga kategori Robot Transformer.

Mereka menyisihkan 185 tim peserta dari berbagai negara di Asia. Tim yang baru sekitar satu tahun belajar di ekstrakurikuler sekolah itu mampu merakit dan mengembangkan robot. Sayang keberhasilan mereka kurang mendapat perhatian pemerintah daerah. Pemerintah Kabupaten Ponorogo terkesan acuh dengan prestasi putra putri dari Kota Reog ini.(Ferry Aquarius Mosses/DSY)

Sumber: Metro

Berita yang kedua:
Pelajar SD Kediri Menangi Olimpiade Robot Internasional
M Agus Fauzul Hakim | Glori K. Wadrianto | Rabu, 30 Mei 2012 | 20:04 WIB

KEDIRI, KOMPAS.com - Pelajar Indonesia terus mensejajarkan diri dalam pergaulan internasional melalui berbagai prestasinya. Kali ini kontingen Indonesia asal Kota Kediri, Jawa Timur berhasil membawa pulang enam piala setelah menjuarai ajang Internasional Islamic School Robot Olympiad (IISRO) di Malaysia pada 23 hingga 27 Mei 2012.

Dalam kompetisi yang diperuntukkan untuk pelajar tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas dan berlangsung di gedung National Science Center Kualalumpur tersebut, ada sembilan kategori robot yang diperlombakan.
SD Plus Rahmad Kota Kediri mengirimkan 10 siswa terbaiknya untuk lima kategori, yaitu Robot Run (Maze Solving), Robot Transporter, Non Programmed Line Tracer Robot, Indoor Aerial Robot serta Sumo Robot.

Dari lima tim yang diterjunkan, tiga di antaranya berhasil menyabet medali, yaitu satu medali emas dari kategori Robot Run (Maze Solving); dua perunggu dari kategori Robot Transporter; serta satu emas, satu perak, satu perunggu dari kategori Indoor Aerial Robot. Sementara dua kategori lain masih kurang beruntung.

Pendamping sekaligus pembimbing tim robot SD Plus Rahmad, Bambang Dwi Setiawan mengatakan, pihaknya berbangga dengan torehan prestasi itu. Sebab, menurutnya jika melihat waktu persiapan yang dilakukan sebelumnya, ia tidak menyangka akan berhasil sampai sejauh ini. "Persiapannya mepet sekali, hanya sekitar 3 bulan saja. Sedangkan untuk mengajari anak-anak, juga membutuhkan ketelatenan ekstra," ujar Bambang, Rabu (30/5/2012).

Pembelajaran robot bagi siswa didiknya tergolong materi baru, sehingga pengajarannya pun dilakukan dari materi yang paling dasar mengenai hardware hingga materi pemrograman-nya. Bahkan para siswa itu sempat pula diajak studi banding belajar pembuatan robot ke perguruan tinggi di Surabaya. "Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah pemupukan mental bertanding bagi anak-anak. Semuanya telah bekerja keras, ditambah pula strategi yang baik dalam bertanding juga menghasilkan kecepatan maupun ketepatan," imbuh guru komputer ini.

Damarjati Bagus Satrio, seorang anggota tim, mengaku sempat grogi saat bertanding. Selain karena keterbatasan teknologi dibanding rival-rivalnya, kerusakan elemen robot juga sempat menerpa timnya. Namun demikian ia cepat menguasai masalah dan akhirnya ia mampu memperbaiki dan menorehkan prestasi. "Programnya sempat macet, tapi syukur setelah saya utak-atik akhirnya bisa digunakan lagi," ujar siswa yang baru duduk dibangku kelas empat ini. 

Sumber: Kompas

Komentar saya:
Hebat dan Selamat! Khususnya pada para guru2 SD. Anehnya, kok Indonesia sering menang kompetisi di bidang robotika yah? Yang saya tahu, mahasiswa Indonesia memiliki kelebihan dalam hal tidak perhitungan dengan banyaknya waktu kerja yang digunakan untuk mempersiapkan materi kompetisi. Semoga menjadi contoh di kalangan/tingkatan pendidikan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar